Selamat Datang Teman-Teman, Ibu/Bapak saudara sekalian .
terima kasih sudah mampir.. :)
Anda Sopan kami Segan :)

Jumat, 14 Juni 2013

Ringkasan Materi GEOGRAFI tentang LITOSFER

LITOSFER

Litosfer adalah lapisan terluar kulit bumi (kerak bumi),memiliki ketebalan ± 1.200 km dan terdiri atas lapisan Silisium dan Aluminium (SiAl) serta Silisium dan Magne-sium (SiMg).

A. Batuan Pembentuk Litosfer
1. Batuan beku: terbentuk karena membekunya magma yang keluar akibat proses pendinginan.
a) Batuan beku dalam (abisis, plutonis): pembekuan magma di dalam kulit bumi.
Contoh: batu granit, diorit, gabro.
b) Batuan beku korok (hypoabisis): pembekuan magma di celah-celah/retakan bumi.
Contoh: batu granit porfirit, seinit porfirit.
c) Batuan beku luar (effusif): pembekuan magma setelah mencapai permukaan.
Contoh: andesit, basalt, riolit, obsidian.
2. Batuan sedimen: terbentuk karena terjadinya pelapukan batuan yang kemudian terendapkan hingga membentuk batuan.
a) Berdasarkan proses terjadinya : Sedimen klastik/mekanik: diangkut dari tempat asal kemudian diendapkan tanpa
mengalami proses kimiawi

Contoh: batu breksi (kerikil dengan sudut
tajam), konglomerat (kerikil dengan sudut
tumpul), pasir.Sedimen kimiawi: endapan hasil pelarutan
kimiawi. Contoh: gips, batu garam.

Sedimen organik: dipengaruhi unsur organik. Contoh: batu bara, batu gamping.
b) Berdasarkan tenaga pengangkutnya : 
-Sedimen aquatis: diendapkan oleh air.
Contoh: batu pasir, lumpur. 
-Sedimen aeolis: diendapkan oleh angin.
Contoh: tanah loss, pasir.
-Sedimen glasial: tenaga gletser.
Contoh: morena, tanah lim.
-Sedimen marine: oleh air laut.
Contoh: delta.'

c) Berdasarkan tempat diendapkannya :
-Sedimen teritis: di darat,
contoh: tanah loss, batu tuff, breksi.
-Sedimen fluvial: di dasar sungai,
contoh:pasir.
-Sedimen marine: di dasar laut, contoh:
batu karang, batu garam.
-Sedimen palludal/limnis: di rawa/danau,
contoh: gambut, tanah lim.

Sedimen glasial: di daerah es, contoh:batu morena. Sedimen marginal: di pantai.
3. Batuan metamorf/malihan: batuan beku endapan yang telah berubah sifatnya, pengaruh suhu tinggi, tekanan, dan waktu.
a) Batuan metamorf kontak: adanya kontak atau pengaruh suhu tinggi atau dekat dengan magma.
Contoh: batu pualam (marmer) daribatu kapur.
b) Batuan metamorf dinamo: adanya tekanan lapisan di atasnya dalam waktu lama. 
Contoh:batu sabak dari tanah liat antrasit.
c) Batuan metamorf pneumatolistis: pengaruh suhu tinggi, tekanan di sekitarnya dan waktu yang lama serta masuknya unsur lain. Contoh: batu permata, intan.

B. Tenaga Pembentuk Muka Bumi
1. Tenaga endogen: tenaga yang berasal dari dalam bumi. Tenaga endogen meliputi:
a) Tektonisme: tenaga yang berasal dari dalam bumi baik mendatar maupun vertikal yang menyebabkan perubahan muka bumi. Tenaga endogen dibedakan menjadi:
Epirogenesa: pengangkatan dan penurunan benua yang relatif lambat pada areal yang sangat luas.
Epirogenesa positif adalah turunnya permukaan bumi
seolah-olah permukaan laut menjadi naik. Epirogenesa negatif adalah naiknya permukaan bumi seolah-olah permukaan
laut menjadi turun.
Orogenesa: terbentuknya lipatan, patahan, dan rekahan yang relatif cepat pada areal yang sempit.
b) Vulkanisme: peristiwa naiknya magma dari perut bumi. Disebut intrusi magma bila naiknya magma masih berada di dalam lapisan kulit bumi, dan disebut ekstrusi magma bila naiknya magma sudah mencapai permukaan.
Bentuk intrusi magma:
Batolit: batuan beku terbentuk di dapur magma.
Lakokit: magma menerobos lapisan kulit bumi dan mendesak lapisan atasnya, berbentuk cembung dan datar di bawahnya.
Sill: magma masuk di antara dua lapisan dan membeku membentuk lempeng memanjang.
Diatrema: magma yang membeku pada pipa/gang, berbentuk silinder memanjang dari dapur magma ke mulut kawah.
Gang (korok): magma yang memotong lapisan kulit bumi dengan bentuk pipa/ lempeng setelah membeku.
Apofisa: cabang gang. Bentuk ekstrusi magma Erupsi: letusan
1) Erupsi eksplosif: keluarnya magma menimbulkan ledakan.
2) Erupsi efusif: magma yang keluar hanya meleleh.
Erupsi berdasarkan bentuk lubang
1) Erupsi linear: terjadi pada lubang yang memanjang.
2) Erupsi sentral: magma keluar melalui lubang yang kecil.
3) Erupsi areal: membentuk kawah yang sangat luas.
c) Gempa bumi (seisme): getaran kulit bumi
akibat dari pelepasan energi dari dalam bumi. Berdasarkan faktor penyebab : 
1) Gempa tektonik: akibat tenaga tektonik seperti pergeseran sesar, tumbukan lempeng.
2) Gempa vulkanik: terjadi sebelum, sedang, dan sesudah letusan gunung berapi.
3) Gempa runtuhan: akibat dislokasi dalam perut bumi.
Berdasarkan episentrumnya :
1) Gempa linier: berbentuk garis
2) Gempa sentral: berbentuk titik
Berdasarkan letak hiposentrum :
1) Gempa dangkal: kedalaman hiposentrum < 100 km
2) Gempa menengah: 100 – 300 km
3) Gempa dalam: > 300 km
Berdasarkan jarak hiposentrum :
1) Gempa lokal: < 10.000 km
2) Gempa jauh: ± 10.000 km
3) Gempa sangat jauh: > 10.000 km
Berdasarkan letak episentrum :
1) Gempa laut: di dasar laut
2) Gempa darat: di darat

2. Tenaga eksogen: tenaga yang berasal dari luar bumi.
a) Pelapukan: penghancuran massa batuan yang dipengaruhi oleh struktur batuan, iklim, topografi, dan faktor biologis.
Pelapukan mekanik: pengaruh tenaga eksogen (suhu, sinar matahari, curah hujan) yang berulang-ulang dalam waktu
lama.Pelapukan kimiawi: penghancuran batuan melalui proses kimiawi.
Pelapukan organik: disebabkan oleh tumbuhan, hewan, dan manusia.
b) Pengikisan/erosi: terlepasnya materi batuan oleh tenaga pengikis (air, angin, gletser).
Ablasi: oleh air mengalir
1) Erosi percik (splash erosion): karena percikan air (hujan).
2) Erosi lembar (sheet erosion): merata menguras unsur hara dalam tanah.
3) Erosi alur (rill erosion): terbentuk alur searah (lereng).
4) Erosi parit (gully erosion): terbentuk parit V atau U yang tidak hilang.
Abrasi: oleh air laut Eksarasi: oleh es/gletser
Deflasi: oleh angin
c) Pengendapan: pelapukan batuan (lihat batuan pembentuk litosfer: batuan sedimen)
C. Bentuk Muka Bumi
1. Relief daratan
a) Gunung
b) Pegunungan
c) Dataran tinggi/plato: tinggi antara 200 – 700 m
d) Peneplain: pegunungan yang hampir datar
e) Dataran rendah: < 200 m
f) Bukit dan lembah
2. Relief dasar laut
a) Continental shelf/paparan benua: dataran yang sempit pada dasar laut, kedalaman ± 200 m.
b) Continental slop: berbatasan dengan continental shelf, berupa dataran luas.
c) Punggung laut/ridge: dasar laut yang kanan- kirinya berupa laut dalam.
d) Lubuk/basin laut: dasar laut yang dalam.
e) Palung/trench: lembah dasar laut.
f) Gunung laut: gunung yang muncul di permukaan laut.
g) Ambang laut: bukit di dasar laut.

D. Bentuk Gunung Api
1. Berdasarkan sifat erupsinya
a) Gunung api perisai Sangat landai seperti perisai Lava yang dikeluarkan sangat cair Tekanan gas rendah Dapur magma dangkal
Magma keluar secara efusif/meleleh
Contoh: G. Kilanea, G. Mauna Loa, G. Mauna Kea (Kep. Hawaii)
b) Gunung api maar
Letusan hanya sekali Material letusan membentuk tanggul di sekitar kepundan sehingga terbentuk danau
Bersifat eksplosif
Contoh: Ranu Klakah (lereng G. Lamongan), Danau Eifel (Perancis)
c) Gunung api strato
Berbentuk kerucut, badannya berlapis Letusan dan lelehan silih berganti Material hasil erupsi tertimbun di sekitar
kepundan Paling banyak di dunia dan Indonesia
2. Berdasarkan tipe letusan
a) Tipe hawaii
Letusan berupa letupan dan lelehan Dapur magma dangkal Tekanan gas rendah dan lava cair
b) Tipe stromboli 
Letusan berupa letupan dan lelehan Tekanan gas sedang
Meletus secara periodik Mengeluarkan lava disertai bom dan lapili
Contoh: G. Raung (Jatim), G. Stromboli
c) Tipe vulkano
Vulkano lemah: tekanan gas sedang, dapur magma dangkal, letusan mengeluarkan material padat.
Contoh: G. Bromo, G.Semeru

Vulkano kuat: tekanan gas tinggi, dapur magma dalam, letusan kuat
d) Tipe merapi
Letusan berupa hembusan gas Lava kental
Dapur magma dangkal Tekanan gas rendah
e) Tipe st. vincent
Lava cair liat Letusan hebat
f )Tipe pelle
Sumbat kawah tinggi Dapur magma dalam
Tekanan gas tinggi Memancarkan gas pijar bersuhu 2000 C
Contoh: G. Montagna Pelle (Amerika Tengah)
G) Tipe perret
Letusan paling hebat Dapur magma sangat dalam
Tekanan gas sangat tinggi Lava kental
Contoh: G. Krakatau (Th. 1883)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar