Selamat Datang Teman-Teman, Ibu/Bapak saudara sekalian .
terima kasih sudah mampir.. :)
Anda Sopan kami Segan :)

Sabtu, 29 September 2012

berita dan wawancara




A.   Berita
1.      Pengertian Berita.
            Berita merupakan sebagian utama media massa disamping pendapat atau opini.
            Nothclife menekankan pengertian berita kepada unsur keanehan atau ketidak laziman sehingga mampu menarik perhatian dan keingintahuan.
            Jadi, berita adalah laporan tercepat suatu peristiwa yang faktual, penting, dan menarik bagi sebagian pembaca, serta menyangkut kepentingan mereka.
Unsur Penyajian Berita:
a)      Cepat.                                            c)   Penting.
b)      Nyata.                                           d)  Menarik.
(Buku Kaji Latih Bahasa dan Sastra Indonesia halaman 153)
            Berita aktual adalah berita yang berdasarkan sumber informasi terkini.
Contoh:
Selamat pagi pemirsa,
            Topik utama berita pagi ini masih sekitar penyerahan bantuan kepada korban gempa bumi di Yogyakarta dan Jawa Tengah.
            Kemarin siang, pimpinan Media Group menyerahkan bantuan kepada korban gempa. Bantuan itu berasal dari dompet kemanusiaan pemirsa Metro TV, yang berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 29, 1 Miliar. Dari total dana sebesar Rp 14, 7 Miliar digunakan untuk membeli makanan, minuman, pakaian, perlengkapan penerangan dan obat – obatan. Sisa dana yang disalurkan berupa bantuan ambulans untuk 8 rumah sakit yang terbesar di DI Yogyakarta dan Jawa Tengah.
            Pemirsa, demikianlah topik utama berita pagi ini. Selamat mengikuti acara selanjutnya.
(Buku Kompeten Berbahasa Indonesia kelas X halaman 29, Erlangga)
            Membaca berita, lain dengan membaca bacaan biasa atau karya sastra. Membacakan berita berhubungan dengan orang lain. Karena itu berita harus dibaca dengan cara:
1)      Baca kata demi kata dengan jelas.
2)      Jangan terlalu cepat dan jangan terlalu lambat.
1
3)      Bacalah dengan keras agar semua mendengar.
4)      Sekali – kali arahkan pandangan kepada pendengar.
            Tanda – tanda pembacaan berita:
1)      /     : Berhenti sebentar.
2)      / /   : Berhenti agak lama.
3)      //    : Berhenti.
4)      …. : Tekanan pada kata – kata penting.
5)            : Intonasi naik.
6)            : Intonasi datar.
7)            : Intonasi turun.
            Hal – hal yang harus diperhatikan saat membackan berita:
a)      Membaca dengan lafal ucapan yang tepat dan jelas.
b)      Menggunakan intonasi atau tekanan suara yang baik.
c)      Membaca dengan jelas kalimat dalam teks.
d)     Membaca dengan memperhatikan tanda baca.
e)      Pandangan kadang – kadang ditujukan kearah penyimak berita.
f)       Ekspresi wajah harus wajar.
(Buku pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia halaman 103, Intan Pariwara)
2.      Teknik mencari berita.
            Disebut juga meliputi bahan berita adalah tahapan pertama dalam proses pencernaan berita, proses penulisan naskah, dan proses penyuntingan naskah. Peliputan berita dilakukan setelah melewati proses. Perencanaan dalam rapat proyeksi redaksi. Ada tiga teknik mencari berita:
a.       Reportase.
            Kegiatan jurnalistik dengan meliputi langsung ke lapangan TKP. Wartawan mendatangi langsung ke tempat kejadian/ peristiwa, lalu mengumpulkan fakta dan data seputar peristiwa tersebut. Fakta dan data yang akan disiarkan harus memenuhi rumus umum penulisan berita (5 W + 1 H).
            Dalam penulisan berita harus diperhatikan:
1)      Kode etik jurnalistik.
2)      Jujur.
3)      Adil terhadap semua pihak yang menjadi obek berita.
2
4)      Cek dan recek, meneliti kebenaran fakta/ data beberapa kali.

b.      Wawancara.
            Bertujuan mencari informasi, komentar, pendapat (opini), fakta, atau data tentang suatu masalah atau peristiwa dengan mengajukan pertanyaan – pertanyaan kepada narasmuber.
c.       Riset kepustakaan.
            Teknik peliputan atau pengumpulan data dengan mencari kliping koran, makalah – makalah atau artikel koran, menyimak brosur – brosur, membaca buku, dan lain – lain.
3.      Rumusan umum penulisan berita.
1.      Who    = Siapa yang terlibat dalam peristiwa.
2.      Why    = Mengapa hal itu terjadi.
3.      What   = Apa yang terjadi.
4.      When   = Kapan peristiwa itu terjadi.
5.      Where  = Dimana peristiwa itu terjadi.
6.      How    = Bagaimana peristiwa itu terjadi.
(Buku Kaji Latih Bahasa dan Sastra Indonesia halaman 153 – 154)
4.      Menemukan informasi yang bersifat opini dan yang bersifat fakta.
             Opini atau pendapat adalah pikiran, usul, saran, harapan, pendirian seseorang tentang sesuatu. Sebaliknya, fakta adalah hal yang merupakan kenyataan, sesuatu yang benar – benar terjadi dan dapat dibuktikan.
            Pada dasarnya, opini selalu berhubungan dengan pertanyaan bagaimana. Fakta selalu mengacu kepada benda, waktu, orang, peristiwa, jumlah, atau dapat menjawab pertanyaan yang menggunakan kata Tanya: apa, siapa, dimana, dan berapa.
(Buku Mahir Berbahasa Indonesia 3B penerbit Yudhistira tahun 2005 halaman 95)
5.      Mengomentari isi berita atau laporan.
            Tanggapan/ komentar terhadap berita dapat diberikan secara subjektif dan objektif. Selain itu, juga akan mengandung nilai – nilai positif dan negatif karena wawasan dan sudut pandang masing – masing berbeda.
(Buku Bahasa Indonesia penerbit Aneka Ilmu tahun 2008 halaman 84)
 
3
6.      Mengemukakan gagasan dan tanggapan dalam diskusi.
a.       Merumuskan gagasan.
            Gagasan yang hendak disampaikan perlu terlebih dahulu dirumuskan.
b.      Tanggapan dalam berdiskusi.
            Untuk menyampaikan suatu tanggapan yang baik hendaknya:
1)      Menggunakan alas an/ argumen yang logis untuk memperkuat gagasan.
2)      Didukung dengan fakta.
3)      Menggunakan kalimat efektif.
4)      Memperhatikan santun berbahasa (tidak menyinggung lawan bicara).
(LKS Bahasa Indonesia kelas XII tahun 2012 halaman 23)
c.       Menulis laporan diskusi.
            Secara terperinci, unsur – unsur yang harus ada dalam laporan hasil diskusi adalah:
1)      Pendahuluan
a)      Latar belakang pelaksanaan diskusi.
b)      Tujuan diskusi.
c)      Langkah – langkah persiapan.
2)      Uraian pelaksanaan
a)      Tempat dan waktu.
b)      Peserta.
c)      Prosesi jalannya diskusi.
d)     Rumusan hasil diskusi.
3)      Penutup
a)      Kesimpulan.
b)      Saran – saran.
4)      Lampiran.
(LKS Bahasa Indonesia kelas XII tahun 2012 halaman 25)
(Penulis: Novi Wahyuni)



4
B.   Wawancara
1.      Pengertian wawancara
            Wawancara adalah tanya jawab dengan seseorang yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal.
(Intan Pariwara kelas XI, halaman 102)
            Wawancara adalah suatu cara untuk mengumpulkan informasi dengan menanyakan langsung kepada seorang narasumber.
(Aneka Ilmu kelas XII, halaman 33)
            Wawancara adalah suatu kegiatan berbahasa lisan dalam bentuk tanya jawab antara pewawancara dan narasumber.
(Yudhistira kelas XII, halaman 122)
a.       Tips saat melakukan wawancara.

1)      Siapkan daftar pertanyaan sebelum wawancara
2)      Membuat janji terlebih dahulu dengan Narasumber
3)      Mulailah dengan salam, ajukan pertanyaan umum dahulu kemudian baru pertanyaan khusus
4)      Hindari pertanyaan yang dapat menyinggung Narasumber
5)      Tanyakan hal – hal yang dapat menyebabkan narasumber lebih mudah bicara
6)      Jangan menanyakan hal – hal pribadi
7)      Bila terjadi penyimpangan topik, arahkan pembicaraan ke pokok persoalan semula
8)      Setelah wawancara selesai, ucapkan terima kasih dan minta maaf
(Aneka Ilmu kelas 3, halaman 35)
b.      Langkah – langkah sebelum wawancara.

1)      Menentukan topik.
2)      Menentukan siapa pemilik informasi (narasumber).
3)      Membuat daftar pertanyaan.
4)      Mempersiapkan alat – alat bantu yang dapat digunakan.
5)      Membuat janji dengan narasumber.
6)      Melakukan wawancara.
7)      Menyusun laporan.
8)      Akhiri wawancara dengan salam dan berterima kasih.
5
(Yudhistira kelas XII, halaman 122 – 123)
Contoh wawancara:
P    : Bagaimana menurut anda perkembangan kesenian tradisional dewasa ini?
N   : Kesenian tradisional dewasa ini boleh dikatakan sudah tergeser kemajuan zaman. Padahal, kesenian tersebut berkaitan erat dengan kebudayaan bangsa.
P    : Siapakah yang harus menjaga kesenian Indonesia agar tidak di klaim negara lain?
N   : Seharusnya tugas langsung adalah menteri kebudayaan, namun pelestariannya harus dari rakyat sendiri.
(Penulis: Nurfatumah Az Zahra)
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar