A.
Berita
1.
Pengertian
Berita.
Berita
merupakan sebagian utama media massa disamping pendapat atau opini.
Nothclife menekankan
pengertian berita kepada unsur keanehan atau ketidak laziman sehingga mampu
menarik perhatian dan keingintahuan.
Jadi,
berita adalah laporan tercepat suatu peristiwa yang faktual, penting, dan
menarik bagi sebagian pembaca, serta menyangkut kepentingan mereka.
Unsur Penyajian Berita:
a) Cepat. c) Penting.
b) Nyata. d) Menarik.
(Buku Kaji Latih Bahasa
dan Sastra Indonesia halaman 153)
Berita aktual
adalah berita yang berdasarkan sumber informasi terkini.
Contoh:
Selamat pagi pemirsa,
Topik
utama berita pagi ini masih sekitar penyerahan bantuan kepada korban gempa bumi
di Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Kemarin
siang, pimpinan Media Group menyerahkan bantuan kepada korban gempa. Bantuan
itu berasal dari dompet kemanusiaan pemirsa Metro TV, yang berhasil
mengumpulkan dana sebesar Rp 29, 1 Miliar. Dari total dana sebesar Rp 14, 7
Miliar digunakan untuk membeli makanan, minuman, pakaian, perlengkapan
penerangan dan obat – obatan. Sisa dana yang disalurkan berupa bantuan ambulans
untuk 8 rumah sakit yang terbesar di DI Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Pemirsa,
demikianlah topik utama berita pagi ini. Selamat mengikuti acara selanjutnya.
(Buku Kompeten Berbahasa Indonesia kelas X halaman
29, Erlangga)
Membaca
berita, lain dengan membaca bacaan biasa atau karya sastra. Membacakan berita
berhubungan dengan orang lain. Karena itu berita harus dibaca dengan cara:
1) Baca
kata demi kata dengan jelas.
2) Jangan
terlalu cepat dan jangan terlalu lambat.
1
3) Bacalah
dengan keras agar semua mendengar.
4) Sekali
– kali arahkan pandangan kepada pendengar.
Tanda
– tanda pembacaan berita:
1) / : Berhenti sebentar.
2) /
/ : Berhenti agak lama.
3) // : Berhenti.
4) …. : Tekanan pada kata – kata penting.
5) :
Intonasi naik.
6) :
Intonasi datar.
7) :
Intonasi turun.
Hal
– hal yang harus diperhatikan saat membackan berita:
a) Membaca
dengan lafal ucapan yang tepat dan jelas.
b) Menggunakan
intonasi atau tekanan suara yang baik.
c) Membaca
dengan jelas kalimat dalam teks.
d) Membaca
dengan memperhatikan tanda baca.
e) Pandangan
kadang – kadang ditujukan kearah penyimak berita.
f) Ekspresi
wajah harus wajar.
(Buku pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia halaman
103, Intan Pariwara)
2.
Teknik
mencari berita.
Disebut
juga meliputi bahan berita adalah tahapan pertama dalam proses pencernaan
berita, proses penulisan naskah, dan proses penyuntingan naskah. Peliputan
berita dilakukan setelah melewati proses. Perencanaan dalam rapat proyeksi
redaksi. Ada tiga teknik mencari berita:
a. Reportase.
Kegiatan jurnalistik dengan meliputi langsung ke lapangan
TKP. Wartawan mendatangi langsung ke tempat kejadian/ peristiwa, lalu
mengumpulkan fakta dan data seputar peristiwa tersebut. Fakta dan data yang
akan disiarkan harus memenuhi rumus umum penulisan berita (5 W + 1 H).
Dalam penulisan berita harus diperhatikan:
1) Kode
etik jurnalistik.
2) Jujur.
3) Adil
terhadap semua pihak yang menjadi obek berita.
2
4) Cek
dan recek, meneliti kebenaran fakta/ data beberapa kali.
b. Wawancara.
Bertujuan mencari informasi, komentar, pendapat (opini),
fakta, atau data tentang suatu masalah atau peristiwa dengan mengajukan
pertanyaan – pertanyaan kepada narasmuber.
c. Riset
kepustakaan.
Teknik
peliputan atau pengumpulan data dengan mencari kliping koran, makalah – makalah
atau artikel koran, menyimak brosur – brosur, membaca buku, dan lain – lain.
3.
Rumusan
umum penulisan berita.
1.
Who =
Siapa yang terlibat dalam peristiwa.
2.
Why =
Mengapa hal itu terjadi.
3.
What =
Apa yang terjadi.
4.
When =
Kapan peristiwa itu terjadi.
5.
Where =
Dimana peristiwa itu terjadi.
6.
How =
Bagaimana peristiwa itu terjadi.
(Buku Kaji Latih Bahasa
dan Sastra Indonesia halaman 153 – 154)
4.
Menemukan
informasi yang bersifat opini dan yang bersifat fakta.
Opini atau pendapat
adalah pikiran, usul, saran, harapan, pendirian seseorang tentang sesuatu.
Sebaliknya, fakta adalah hal yang merupakan kenyataan, sesuatu yang benar –
benar terjadi dan dapat dibuktikan.
Pada dasarnya, opini selalu berhubungan dengan pertanyaan
bagaimana. Fakta selalu mengacu kepada benda, waktu, orang, peristiwa, jumlah,
atau dapat menjawab pertanyaan yang menggunakan kata Tanya: apa, siapa, dimana,
dan berapa.
(Buku Mahir Berbahasa
Indonesia 3B penerbit Yudhistira tahun 2005 halaman 95)
5.
Mengomentari
isi berita atau laporan.
Tanggapan/ komentar terhadap berita dapat diberikan
secara subjektif dan objektif. Selain itu, juga akan mengandung nilai – nilai
positif dan negatif karena wawasan dan sudut pandang masing – masing berbeda.
(Buku Bahasa Indonesia
penerbit Aneka Ilmu tahun 2008 halaman 84)
3
6.
Mengemukakan
gagasan dan tanggapan dalam diskusi.
a. Merumuskan
gagasan.
Gagasan yang hendak disampaikan perlu terlebih dahulu
dirumuskan.
b. Tanggapan
dalam berdiskusi.
Untuk menyampaikan suatu tanggapan yang baik hendaknya:
1) Menggunakan
alas an/ argumen yang logis untuk memperkuat gagasan.
2) Didukung
dengan fakta.
3) Menggunakan
kalimat efektif.
4) Memperhatikan
santun berbahasa (tidak menyinggung lawan bicara).
(LKS Bahasa Indonesia
kelas XII tahun 2012 halaman 23)
c. Menulis
laporan diskusi.
Secara terperinci, unsur – unsur yang harus ada dalam
laporan hasil diskusi adalah:
1) Pendahuluan
a)
Latar belakang pelaksanaan diskusi.
b)
Tujuan diskusi.
c)
Langkah – langkah persiapan.
2) Uraian
pelaksanaan
a)
Tempat dan waktu.
b)
Peserta.
c)
Prosesi jalannya diskusi.
d)
Rumusan hasil diskusi.
3) Penutup
a)
Kesimpulan.
b)
Saran – saran.
4) Lampiran.
(LKS Bahasa Indonesia
kelas XII tahun 2012 halaman 25)
(Penulis: Novi Wahyuni)
4
B.
Wawancara
1.
Pengertian
wawancara
Wawancara adalah tanya jawab dengan seseorang yang
diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal.
(Intan Pariwara kelas
XI, halaman 102)
Wawancara adalah suatu cara untuk mengumpulkan informasi
dengan menanyakan langsung kepada seorang narasumber.
(Aneka Ilmu kelas XII,
halaman 33)
Wawancara adalah suatu kegiatan berbahasa lisan dalam
bentuk tanya jawab antara pewawancara dan narasumber.
(Yudhistira kelas XII,
halaman 122)
a. Tips
saat melakukan wawancara.
1)
Siapkan daftar pertanyaan sebelum
wawancara
2)
Membuat janji terlebih dahulu dengan
Narasumber
3)
Mulailah dengan salam, ajukan pertanyaan
umum dahulu kemudian baru pertanyaan khusus
4)
Hindari pertanyaan yang dapat
menyinggung Narasumber
5)
Tanyakan hal – hal yang dapat
menyebabkan narasumber lebih mudah bicara
6)
Jangan menanyakan hal – hal pribadi
7)
Bila terjadi penyimpangan topik, arahkan
pembicaraan ke pokok persoalan semula
8)
Setelah wawancara selesai, ucapkan
terima kasih dan minta maaf
(Aneka Ilmu kelas 3,
halaman 35)
b. Langkah
– langkah sebelum wawancara.
1)
Menentukan topik.
2)
Menentukan siapa pemilik informasi
(narasumber).
3)
Membuat daftar pertanyaan.
4)
Mempersiapkan alat – alat bantu yang
dapat digunakan.
5)
Membuat janji dengan narasumber.
6)
Melakukan wawancara.
7)
Menyusun laporan.
8)
Akhiri wawancara dengan salam dan
berterima kasih.
5
(Yudhistira kelas XII,
halaman 122 – 123)
Contoh wawancara:
P : Bagaimana menurut anda perkembangan
kesenian tradisional dewasa ini?
N : Kesenian tradisional dewasa ini boleh
dikatakan sudah tergeser kemajuan zaman. Padahal, kesenian tersebut berkaitan
erat dengan kebudayaan bangsa.
P : Siapakah yang harus menjaga kesenian
Indonesia agar tidak di klaim negara lain?
N : Seharusnya tugas langsung adalah menteri
kebudayaan, namun pelestariannya harus dari rakyat sendiri.
(Penulis:
Nurfatumah Az Zahra)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar