Sejarah Permainan Bola Basket di
Indonesia dan Dunia – Bola Basket adalah
olahraga bola berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing
lima orang yang saling bertanding mencetak poin dengan memasukkan bola ke dalam
keranjang lawan. Bola basket sangat cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan
di ruang olahraga tertutup dan hanya memerlukan lapangan yang relatif kecil.
Selain itu, bola basket mudah dipelajari karena bentuk bolanya yang besar,
sehingga tidak menyulitkan pemain ketika memantulkan atau melempar bola
tersebut.
Basket dianggap sebagai olahraga
unik karena diciptakan secara tidak sengaja oleh seorang pastor. Pada tahun
1891, Dr. James Naismith, seorang pastor asal Kanada yang mengajar di sebuah
fakultas untuk para mahasiswa profesional di YMCA (sebuah wadah pemuda umat
Kristen) di Springfield, Massachusetts, harus membuat suatu permainan di ruang
tertutup untuk mengisi waktu para siswa pada masa liburan musim dingin di New
England.Terinspirasi dari permainan yang pernah ia mainkan saat kecil di
Ontario,Naismith menciptakan permainan yang sekarang dikenal sebagai bola
basket pada 15 Desember 1891.
Menurut cerita, setelah menolak
beberapa gagasan karena dianggap terlalu keras dan kurang cocok untuk dimainkan
di gelanggang-gelanggang tertutup, dia lalu menulis beberapa peraturan dasar,
menempelkan sebuah keranjang di dinding ruang gelanggang olahraga, dan meminta
para siswanya untuk mulai memainkan permainan ciptaannya itu.
Pertandingan resmi bola basket yang
pertama, diselenggarakan pada tanggal 20 Januari 1892 di tempat kerja Dr. James
Naismith. “Basket ball” (sebutan bagi olahraga ini dalam bahasa Inggris),
adalah sebutan yang digagas oleh salah seorang muridnya. Olahraga ini pun
menjadi segera terkenal di seantero Amerika Serikat. Penggemar fanatiknya
ditempatkan di seluruh cabang YMCA di Amerika Serikat. Pertandingan demi
pertandingan pun segera dilaksanakan di kota-kota di seluruh negara bagian
Amerika Serikat.
Pada awalnya,setiap tim berjumlah
sembilan orang dan tidak ada dribble,sehingga bola hanya dapat berpindah
melalui pass (lemparan). Sejarah peraturan permainan basket diawali dari 13
aturan dasar yang ditulis sendiri oleh James Naismith. Aturan dasar tersebut
adalah sebagai berikut.
- Bola dapat dilemparkan ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan.
- Bola dapat dipukul ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan, tetapi tidak boleh dipukul menggunakan kepalan tangan (meninju).
- Pemain tidak diperbolehkan berlari sambil memegang bola. Pemain harus melemparkan bola tersebut dari titik tempat menerima bola, tetapi diperbolehkan apabila pemain tersebut berlari pada kecepatan biasa.
- Bola harus dipegang di dalam atau diantara telapak tangan. Lengan atau anggota tubuh lainnya tidak diperbolehkan memegang bola.
- Pemain tidak diperbolehkan menyeruduk, menahan, mendorong, memukul, atau menjegal pemain lawan dengan cara bagaimanapun. Pelanggaran pertama terhadap peraturan ini akan dihitung sebagai kesalahan, pelanggaran kedua akan diberi sanksi berupa pendiskualifikasian pemain pelanggar hingga keranjang timnya dimasuki oleh bola lawan, dan apabila pelanggaran tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mencederai lawan, maka pemain pelanggar akan dikenai hukuman tidak boleh ikut bermain sepanjang pertandingan. Pada masa ini, pergantian pemain tidak diperbolehkan.
- Sebuah kesalahan dibuat pemain apabila memukul bola dengan kepalan tangan (meninju), melakukan pelanggaran terhadap aturan 3 dan 4, serta melanggar hal-hal yang disebutkan pada aturan 5.
- Apabila salah satu pihak melakukan tiga kesalahan berturut-turut, maka kesalahan itu akan dihitung sebagai gol untuk lawannya (berturut-turut berarti tanpa adanya pelanggaran balik oleh lawan).
- Gol terjadi apabila bola yang dilemparkan atau dipukul dari lapangan masuk ke dalam keranjang, dalam hal ini pemain yang menjaga keranjang tidak menyentuh atau mengganggu gol tersebut. Apabila bola terhenti di pinggir keranjang atau pemain lawan menggerakkan keranjang, maka hal tersebut tidak akan dihitung sebagai sebuah gol.
- Apabila bola keluar lapangan pertandingan, bola akan dilemparkan kembali ke dalam dan dimainkan oleh pemain pertama yang menyentuhnya. Apabila terjadi perbedaan pendapat tentang kepemilikan bola, maka wasitlah yang akan melemparkannya ke dalam lapangan. Pelempar bola diberi waktu 5 detik untuk melemparkan bola dalam genggamannya. Apabila ia memegang lebih lama dari waktu tersebut, maka kepemilikan bola akan berpindah. Apabila salah satu pihak melakukan hal yang dapat menunda pertandingan, maka wasit dapat memberi mereka sebuah peringatan pelanggaran.
- Wasit berhak untuk memperhatikan permainan para pemain dan mencatat jumlah pelanggaran dan memberi tahu wasit pembantu apabila terjadi pelanggaran berturut-turut. Wasit memiliki hak penuh untuk mendiskualifikasi pemain yang melakukan pelanggaran sesuai dengan yang tercantum dalam aturan 5.
- Wasit pembantu memperhatikan bola dan mengambil keputusan apabila bola dianggap telah keluar lapangan, pergantian kepemilikan bola, serta menghitung waktu. Wasit pembantu berhak menentukan sah tidaknya suatu gol dan menghitung jumlah gol yang terjadi.
- Waktu pertandingan adalah 4 quarter masing-masing 10 menit
- Pihak yang berhasil memasukkan gol terbanyak akan dinyatakan sebagai pemenang.
Di tengah-tengah gejolak revolusi
bangsa dalam mempertahankan kemerdekaan yang telah direbut itu, permainan Bola
Basket mulai dikenal oleh sebagian kecil rakyat Indonesia, khususnya yang
berada di kota perjuangan dan pusat pemerintahan Rakyat Indonesia, Yogyakarta
serta kota terdekat Solo. Nampaknya, ancaman pedang dan dentuman meriam
penjajah tidak menjadi penghalang bagi bangsa Indonesia untuk melakukan
kegiatan olahraga, termasuk permainan Bola Basket. Bahkan dengan dilakukannya
kegiatan-kegiatan olahraga tersebut semangat juang bangsa Indonesia untuk
mempertahankan tanah airnya dari ancaman para penjajah yang menginginkan
kembali berkuasa semakin membaja. Terbukti pada bulan September 1948, di kota
Solo diselenggarakan Pekan Olahraga Nasional (PON) Pertama yang
mempertandingkan beberapa cabang olahraga, diantaranya Bola Basket. Dalam
kegiatan tersebut ikut serta beberapa regu, antara lain : PORO Solo, PORI
Yogyakarta dan Akademi Olahraga Sarangan.
Pada tahun 1951, Maladi dalam kedudukannya selaku Sekretaris Komite Olympiade Indonesia (KOI) meminta kepada Tony Wen dan Wim Latumenten untuk menyusun organisasi olahraga Bola Basket Indonesia. Selanjutnya karena pada tahun ini juga di Jakarta akan diselenggarakan PON ke-II, maka kepada kedua tokoh tadi Maladi meminta pula untk menjadi penyelenggara pertandingan Bola Basket.
Atas prakarsa kedua tokoh ini, pada tanggal 23 Oktober 1951 dibentuklah organisasi Bola Basket Indonesia dengan nama Persatuan Basketball Seluruh Indonesia disingkat PERBASI. Tahun 1955 namanya diubah dan disesuaikan dengan perbendaharaan bahasa Indonesia, menjadi Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia yang singkatannya tetap sama yaitu PERBASI.
Dalam susunan Pengurus PERBASI yang pertama, Tony Wen menduduki jabatan Ketua serta Wim Latumeten, Sekretaris. Segera setelah terbentuknya PERBASI, organisasi ini menggabungkan diri dan menjadi anggota KONI serta FIBA. Namun demikian, dengan terbentuknya PERBASI, tidak berarti bahwa perjuangan bangsa Indonesia untuk membina dan mengembangkan permainan Bola Basket di tanah air menjadi ringan. Tantangan yang paling menonjol datang dari masyarakat Cina din Indonesia yang mendirikan Bon Bola Basket sendiri, dan tidak mau bergabung dengan PERBASI.
Untuk menjawab tantangan tersebut, pada tahun 1955 PERBASI menyelenggarakan Konferensi Bola Basket di Bandung yang dihadiri oleh utusan dari Yogyakarta, Semarang, Jakarta dan Bandung. Keputusan yang paling terpenting dalam Konferensi tersebut ialah PERBASI merupakan satu-satunya organisasi induk olahraga Bola Basket di Indonesia, sehingga tidak ada lagi sebutan Bon Bola Basket Cina dan lain sebagainya. Pada kesempatan itu juga dibicarakan persiapan menghadapi penyelenggaraan kongres yang pertama.
Pada tahun 1951, Maladi dalam kedudukannya selaku Sekretaris Komite Olympiade Indonesia (KOI) meminta kepada Tony Wen dan Wim Latumenten untuk menyusun organisasi olahraga Bola Basket Indonesia. Selanjutnya karena pada tahun ini juga di Jakarta akan diselenggarakan PON ke-II, maka kepada kedua tokoh tadi Maladi meminta pula untk menjadi penyelenggara pertandingan Bola Basket.
Atas prakarsa kedua tokoh ini, pada tanggal 23 Oktober 1951 dibentuklah organisasi Bola Basket Indonesia dengan nama Persatuan Basketball Seluruh Indonesia disingkat PERBASI. Tahun 1955 namanya diubah dan disesuaikan dengan perbendaharaan bahasa Indonesia, menjadi Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia yang singkatannya tetap sama yaitu PERBASI.
Dalam susunan Pengurus PERBASI yang pertama, Tony Wen menduduki jabatan Ketua serta Wim Latumeten, Sekretaris. Segera setelah terbentuknya PERBASI, organisasi ini menggabungkan diri dan menjadi anggota KONI serta FIBA. Namun demikian, dengan terbentuknya PERBASI, tidak berarti bahwa perjuangan bangsa Indonesia untuk membina dan mengembangkan permainan Bola Basket di tanah air menjadi ringan. Tantangan yang paling menonjol datang dari masyarakat Cina din Indonesia yang mendirikan Bon Bola Basket sendiri, dan tidak mau bergabung dengan PERBASI.
Untuk menjawab tantangan tersebut, pada tahun 1955 PERBASI menyelenggarakan Konferensi Bola Basket di Bandung yang dihadiri oleh utusan dari Yogyakarta, Semarang, Jakarta dan Bandung. Keputusan yang paling terpenting dalam Konferensi tersebut ialah PERBASI merupakan satu-satunya organisasi induk olahraga Bola Basket di Indonesia, sehingga tidak ada lagi sebutan Bon Bola Basket Cina dan lain sebagainya. Pada kesempatan itu juga dibicarakan persiapan menghadapi penyelenggaraan kongres yang pertama.
Kongres-kongres PERBASI yang telah
diselenggarakan sejak berdirinya tahun 1951 sampai akhir tahun 1983 sebagai
berikut :
Kongres ke – I : Tahun 1957 di
Semarang
Kongres ke – II : Tahun 1959 di Malang
Kongres ke – III : Yang sedianya akan dilangsungkan tahun 1961 di Manado, dibatalkan.
Kongres ke – IV : Tahun 1967 di Jakarta
Kongres ke – V : Tahun 1969 di Surabaya
Kongres ke – VI : Tahun 1974 di Surabaya
Kongres ke – VII : Tahun 1977 di Jakarta (bersamaan dengan PON IX).
Kongres ke – VIII : Tahun 1981 di Jakarta (bersamaan dengan PON X).
Kongres ke – II : Tahun 1959 di Malang
Kongres ke – III : Yang sedianya akan dilangsungkan tahun 1961 di Manado, dibatalkan.
Kongres ke – IV : Tahun 1967 di Jakarta
Kongres ke – V : Tahun 1969 di Surabaya
Kongres ke – VI : Tahun 1974 di Surabaya
Kongres ke – VII : Tahun 1977 di Jakarta (bersamaan dengan PON IX).
Kongres ke – VIII : Tahun 1981 di Jakarta (bersamaan dengan PON X).
Sejak didirikan tahun 1951, PERBASI
telah banyak melakukan kegiatan yang sifatnya nasional, regional dan
internaisonal, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Dalam melaksanakan
pembinaan organisasi, PERBASI menganut sistem vertikal berjenjang, yang dimulai
dari tingkat perkumpulan, PERBASI Cabang, Pengurus Daerah PERBASI, sampai
kepada Pengurus Besar PERBASI.
Di bidang pembinaan, PERBASI mengenal berbagai cara. Selain pertandingan-pertandingan dilakukan melalui jenjang organisasi vertikal, juga dikenal adanya Kejuaraan Nasional Bola Basket Antar Perkumpulan. Disamping itu, sebagai realisasi daripada keputusan Kongres PERBASI ke VIII Tahun 1981, maka mulai tahun 1982 dilaksanakan Kompetisi Bola Basket Utama yang diikuti perkumpulan terkemuka di Pulau Jawa. Berbeda dengan kegiatan-kegiatan lain, Kompetisi ini dianggap sebagai awal pembaharuan dalam pembinaan Bola Basket Indonesia, karena dalam pelaksanaannya mengambil jalan pintas, tanpa mengikuti jalur vertikal. Hal ini langsung ditujukan pada peningkatan prestasi melalui cara yang dinilai paling cepat yakni dengan pembinaan latihan serta pertandingan yang teratur dan terus menerus sepanjang waktu.
Di bidang pembinaan, PERBASI mengenal berbagai cara. Selain pertandingan-pertandingan dilakukan melalui jenjang organisasi vertikal, juga dikenal adanya Kejuaraan Nasional Bola Basket Antar Perkumpulan. Disamping itu, sebagai realisasi daripada keputusan Kongres PERBASI ke VIII Tahun 1981, maka mulai tahun 1982 dilaksanakan Kompetisi Bola Basket Utama yang diikuti perkumpulan terkemuka di Pulau Jawa. Berbeda dengan kegiatan-kegiatan lain, Kompetisi ini dianggap sebagai awal pembaharuan dalam pembinaan Bola Basket Indonesia, karena dalam pelaksanaannya mengambil jalan pintas, tanpa mengikuti jalur vertikal. Hal ini langsung ditujukan pada peningkatan prestasi melalui cara yang dinilai paling cepat yakni dengan pembinaan latihan serta pertandingan yang teratur dan terus menerus sepanjang waktu.
Sejarah
Basket dianggap sebagai olahraga unik karena
diciptakan secara tidak sengaja oleh seorang guru olahraga. Pada tahun 1891,
Dr. James
Naismith,
seorang guru Olahraga asal Kanada yang mengajar di sebuah
perguruan tinggi untuk para siswa profesional di YMCA (sebuah wadah pemuda umat
Kristen) di Springfield, Massachusetts, harus membuat suatu
permainan di ruang tertutup untuk mengisi waktu para siswa pada masa liburan
musim dingin di New
England.
Terinspirasi dari permainan yang pernah ia mainkan saat kecil di
Ontario,Naismith menciptakan permainan yang sekarang dikenal sebagai bola
basket pada 15 Desember 1891.
Menurut cerita, setelah menolak beberapa gagasan karena dianggap terlalu
keras dan kurang cocok untuk dimainkan di gelanggang-gelanggang tertutup, dia
lalu menulis beberapa peraturan dasar, menempelkan sebuah keranjang di dinding
ruang gelanggang olahraga, dan meminta para siswa untuk mulai memainkan
permainan ciptaannya itu.
Pertandingan resmi bola basket yang pertama,
diselenggarakan pada tanggal 20 Januari 1892 di tempat kerja Dr.James Naismith. Basket
adalah sebutan yang diucapkan oleh salah seorang muridnya. Olahraga ini pun
segera terkenal di seantero Amerika Serikat. Penggemar fanatik ditempatkan di
seluruh cabang di Amerika Serikat. Pertandingan demi pertandingan pun
dilaksanakan di seluruh kota-kota negara bagian Amerika Serikat.
Pada awalnya, setiap tim berjumlah sembilan
orang dan tidak ada dribble, sehingga bola hanya dapat berpindah melalui
lemparan. Sejarah peraturan permainan basket diawali dari 13 aturan dasar yang
ditulis sendiri oleh James Naismith.
Lapangan, waktu, dan jumlah
pemain bola basket
Lapangan bola basket adalah persegi panjang
dengan ukuran panjang lapangan yaitu 26 meter serta lebar lapangan yaitu 14
meter. Tiga buah lingkaran yang terdapat di dalam lapangan basket memiliki
panjang jari-jari yaitu 1,80 meter.
Jumlah pemain dalam permainan bola basket
adalah 5 orang dalam satu regu dengan cadangan 5 orang. Sedangkan jumlah wasit
dalam permainan bola basket adalah 2 orang. Wasit 1 disebut Referee sedangkan
wasit 2 disebut Umpire.
Waktu permainan 4 X 10 menit. Di antara babak
1, 2, 3, dan babak 4 terdapat waktu istirahat selama 10 menit. Bila terjadi
skor yang sama pada akhir pertandingan harus diadakan perpanjangan waktu sampai
terjadi selisih skor. Di antara dua babak tambahan terdapat waktu istirahat
selama 2 menit. Waktu untuk lemparan ke dalam yaitu 5 detik.
Keliling bola yang digunakan dalam permainan
bola basket adalah 75 cm - 78 cm. Sedangkan berat bola adalah 600 - 650 gram.
Jika bola dijatuhkan dari ketinggian 1,80 meter pada lantai papan, maka bola
harus kembali pada ketinggian antara 1,20 - 1,40 meter.
Panjang papan pantul bagian luar adalah 1,80
meter sedangkan lebar papan pantul bagian luar adalah 1,20 meter. Dan panjang
papan pantul bagian dalam adalah 0,59 meter sedangkan lebar papan pantul bagian
dalam adalah 0,45 meter.
Jarak lantai sampai ke papan pantul bagian
bawah adalah 2,75 meter. Sementara jarak papan pantul bagian bawah sampai ke
ring basket adalah 0,30 meter. Ring basket memiliki panjang yaitu 0,40 meter.
Sedangkan jarak tiang penyangga sampai ke garis akhir adalah 1 meter.
Panjang garis tengah lingkaran pada lapangan
basket adalah 1,80 meter dengan ukuran lebar garis yaitu 0,05 meter. Panjang
garis akhir lingkaran daerah serang yaitu 6 meter. Sedangkan panjang garis
tembakan hukuman yaitu 3,60 meter.
Peraturan permainan bola
basket
Aturan dasar pada permainan Bola Basket
adalah sebagai berikut:
- Bola dapat dilemparkan ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan.
- Bola dapat dipukul ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan, tetapi tidak boleh dipukul menggunakan kepalan tangan (meninju).
- Pemain tidak diperbolehkan berlari sambil memegang bola. Pemain harus melemparkan bola tersebut dari titik tempat menerima bola, tetapi diperbolehkan apabila pemain tersebut berlari pada kecepatan biasa.
- Bola harus dipegang di dalam atau di antara telapak tangan. Lengan atau anggota tubuh lainnya tidak diperbolehkan memegang bola.
- Pemain tidak diperbolehkan menyeruduk, menahan, mendorong, memukul, atau menjegal pemain lawan dengan cara bagaimanapun. Pelanggaran pertama terhadap peraturan ini akan dihitung sebagai kesalahan, pelanggaran kedua akan diberi sanksi berupa diskualifikasi pemain pelanggar hingga keranjang timnya dimasuki oleh bola lawan, dan apabila pelanggaran tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mencederai lawan, maka pemain pelanggar akan dikenai hukuman tidak boleh ikut bermain sepanjang pertandingan. Pada masa ini, pergantian pemain tidak diperbolehkan.
- Sebuah kesalahan dibuat pemain apabila memukul bola dengan kepalan tangan (meninju), melakukan pelanggaran terhadap aturan 3 dan 4, serta melanggar hal-hal yang disebutkan pada aturan 5.
- Apabila salah satu pihak melakukan tiga kesalahan berturut-turut, maka kesalahan itu akan dihitung sebagai gol untuk lawannya (berturut-turut berarti tanpa adanya pelanggaran balik oleh lawan).
- Gol terjadi apabila bola yang dilemparkan atau dipukul dari lapangan masuk ke dalam keranjang, dalam hal ini pemain yang menjaga keranjang tidak menyentuh atau mengganggu gol tersebut. Apabila bola terhenti di pinggir keranjang atau pemain lawan menggerakkan keranjang, maka hal tersebut tidak akan dihitung sebagai sebuah gol.
- Apabila bola keluar lapangan pertandingan, bola akan dilemparkan kembali ke dalam dan dimainkan oleh pemain pertama yang menyentuhnya. Apabila terjadi perbedaan pendapat tentang kepemilikan bola, maka wasitlah yang akan melemparkannya ke dalam lapangan. Pelempar bola diberi waktu 5 detik untuk melemparkan bola dalam genggamannya. Apabila ia memegang lebih lama dari waktu tersebut, maka kepemilikan bola akan berpindah. Apabila salah satu pihak melakukan hal yang dapat menunda pertandingan, maka wasit dapat memberi mereka sebuah peringatan pelanggaran.
- Wasit berhak untuk memperhatikan permainan para pemain dan mencatat jumlah pelanggaran dan memberi tahu wasit pembantu apabila terjadi pelanggaran berturut-turut. Wasit memiliki hak penuh untuk memberikan diskualifikasi pemain yang melakukan pelanggaran sesuai dengan yang tercantum dalam aturan 5.
- Wasit pembantu memperhatikan bola dan mengambil keputusan apabila bola dianggap telah keluar lapangan, pergantian kepemilikan bola, serta menghitung waktu. Wasit pembantu berhak menentukan sah tidaknya suatu gol dan menghitung jumlah gol yang terjadi.
- Waktu pertandingan adalah 4 quarter masing-masing 10 menit
- Pihak yang berhasil memasukkan gol terbanyak akan dinyatakan sebagai pemenang [1]
Teknik dasar permainan bola
basket
Cara memegang bola basket adalah sikap tangan
membentuk mangkok besar. Bola berada di antara kedua telapak tangan. Telapak
tangan melekat di samping bola agak ke belakang, jari-jari terentang melekat
pada bola. Ibu jari terletak dekat dengan
badan di bagian belakang bola yang menghadap ke arah tengah depan. Kedua kaki
membentuk kuda-kuda dengan salah satu
kaki di depan. Badan sedikit condong ke depan dan lutut rileks.
Dalam menangkap bola harus diperhatikan agar
bola berada dalam penguasaan. Bola dijemput telapak tangan dengan jari-jari
tangan terentang dan pergelangan tangan rileks. Saat bola masuk di antara kedua telapak
tangan, jari tangan segera melekat ke bola dan ditarik ke belakang atau
mengikuti arah datangnya bola. Menangkap bola (catching ball) terdiri dari dua macam
cara yaitu menangkap bola di atas kepala dan menangkap bola di depan dada.
Mengoper atau melempar bola terdiri atas tiga
cara yaitu melempar bola dari atas kepala (over head pass), melempar bola dari dari
depan dada (chest pass) yang dilakukan dari dada ke dada dengan
cepat dalam permainan, serta melempar bola memantul ke tanah atau lantai (bounce pass).
Menggiring bola (dribbling ball) adalah suatu usaha
membawa bola ke depan. Caranya yaitu dengan memantul-mantulkan bola ke lantai
dengan satu tangan. Saat bola bergerak ke atas telapak tangan menempel pada
bola dan mengikuti arah bola. Tekanlah bola saat mencapai titik tertinggi ke
arah bawah dengan sedikit meluruskan siku tangan diikuti dengan kelenturan
pergelangan tangan. Menggiring bola dalam permainan bola basket dapat dibagi
menjadi dua cara, yaitu menggiring bola rendah dan menggiring bola tinggi.
Menggiring bola rendah bertujuan untuk melindungi bola dari jangkauan lawan.
Menggiring bola tinggi dilakukan untuk mengadakan serangan yang cepat ke daerah
pertahanan lawan.
Pivot atau memoros adalah suatu usaha
menyelamatkan bola dari jangkauan lawan dengan salah satu kaki sebagai
porosnya, sedangkan kaki yang lain dapat berputar 360 derajat.
Shooting adalah usaha memasukkan bola ke dalam
keranjang atau ring basket lawan untuk meraih poin. Dalam melakukan shooting
ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan shooting dengan dua tangan
serta shooting dengan satu tangan.
Lay-up adalah usaha memasukkan bola ke ring atau
keranjang basket dengan dua langkah dan meloncat agar dapat meraih poin. Lay-up
disebut juga dengan tembakan melayang.
Teknik permainan bola
basket profesional
Fade away adalah tehnik yang mendorong badan
kebelakang saat melakukan shoot, sehingga menyulitkan defender untuk menghadang
bola. tehnik ini lumayan susah dilakukan buat pemain yang baru belajar basket.
Bila keseimbangan badan tidak terjaga bisa-bisa terpelanting dan jatuh
kebelakang. Pemain NBA yang sering memakai teknik ini adalah sang legenda
basket seperti Michael Jordan dan Kobe Bryant.
Hook adalah teknik yang sangat efektif bila
pemain dijaga oleh orang yang lebih tinggi dari pemain. Yaitu cara menembak
dari samping dengan satu tangan. Jadi jarak antara orang yang menghadang dan
pemain bias agak jauh. Belakangan tehnik ini sering dipakai oleh Rony Gunawan
Satria Muda Britama waktu melawan Garuda Bandung di Final 2009, dan keakuratan
mencapat 80%.
Teknik yang butuh lompatan tinggi, dan
akurasi tembakan yang bagus.
merupakan cara dribble dengan cara
memantulkan bola dari tangan kiri ke tangan kanan atau sebaliknya. biasanya
teknik sudah banyak di improvisasi dengan cara memantulkan bola di antara celah
kaki (kebanyakan pemain internasional sudah menggunakan teknik ini) atau
belakang kaki (yang paling sering menggunakan teknik ini adalah Jamal Crawford
- Atlanta Hawks)
Slamdunk adalah salah satu teknik yang paling
populer. Sebenarnya cukup simpel, yaitu hanya memasukkan bola secara langsung
ke ring dan menghempaskan tangan ke ring basket. Walaupun simpel, tapi untuk
orang dengan tinggi 171 cm slam seperti ini hampir mustahil untuk dilakukan
karena lompatannya tidak cukup tinggi. [2]
Permainan basket sudah sangat berkembang dan
digemari sejak pertama kali diperkenalkan oleh James Naismith. Salah satu
perkembangannya adalah diciptakannya gerakan slam dunk atau menombok, yaitu
gerakan untuk memasukkan dan melesakan bola basket langsung ke dalam keranjang
yang bisa dilakukan dengan gerakan akrobatik yang berkekuatan luar biasa.
Ada beberapa informasi mengatakan masuknya basket
bersamaan dengan kedatangan pedagang dari Cina menjelang kemerdekaan. Tepatnya, sejak 1894,
bola basket sudah dimainkan orang-orang Cina di Provinsi Tientsien dan kemudian menjalar ke seluruh daratan
Cina. Mereka yang berdagang ke Indonesia adalah kelompok menengah
kaya yang memilih olahraga dari Amerika itu sebagai identitas kelompok Cina modern.
Informasi ini diperkuat fakta menjelang dan pada awal kemerdekaan klub-klub bola basket di
sejumlah kota besar seperti Jakarta, Medan, Bandung, Semarang, DI Yogyakarta, dan Surabaya sebagian besar tumbuh dari
sekolah-sekolah Cina. Dari klub itu pula kemudian lahir salah seorang pemain legenda Indonesia, Liem Tjien Siong yang kemudian dikenal
dengan nama Sonny Hendrawan (Pada 1967 Sonny terpilih
sebagai Pemain Terbaik pada Kejuaraan Bola Basket Asia IV di Seoul, Korea Selatan. Waktu itu, tim Indonesia
menduduki peringkat ke-4 di bawah Filipina, Korea, dan Jepang).
Pada 1948, ketika Negara Indonesia menggelar PON I digelar di Solo, bola basket, sudah menjadi salah satu
cabang olahraga yang dipertandingkan. Ini membuktikan bahwa basket cepat
memasyarakat dan secara resmi diakui Negara. Tiga tahun kemudian, Maladi sebagai Sekretaris Komite Olimpiade
Indonesia (KOI) yang kemudian menjadi Menteri Olahraga, meminta Tonny Wen dan Wim Latumeten untuk membentuk organisasi bola basket. Namun
akhirnya karena tuntutan kebutuhan untuk menyatukan organisasi basket,
disepakati pembentukan Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia pada 1955,
disingkat Perbasi.[3]
Atletik
adalah event asli dari Olimpiade pertama ditahun 776 sebelum Masehi
dimanasatu-satunya event adalah perlombaan lari atau stade Ada beberapa “Games”
yang digelar selama era klasik Eropa :Panhellenik Games:The Pythian Games
(dimulai 527 Sebelum Masehi) digelar di Delphi tiap empat tahun.The Nemean
Games (dimulai 516 Sebelum Masehi) digelar di Argolid setiap dua tahun.The
Isthmian Games (dimulai 523 Sebelum Masehi) digelar di Isthmus dari
Corinthsetiap dua tahun.The Roman Games – Berasal dari akar Yunani murni, Roman
Games memakai perlombaan lari dan melempar. Bukannya berlomba kereta kuda
dan bergulat seperti diYunani, olahraga Etruscan memakai pertempuran
galiatoral, yang nuga sama-samamemakai panggung.Masyarakat lain menggemari
kontes atletik, seperti Celtic, Teuton dan Goths yang jugadigemari orang Roma.
Tetapi, olahraga ini sering dihubungkan dengan pelatihan tempur.Di masa abad
pertengahan anak seorang bangsawan akan dilatih dalam berlari, bertarungdan
bergulat dan tambahan berkuda, memanah dan pelatihan senjata. Kontes antar
rivaldan sahabat sangat umum di arena resmi maupun tidak resmi.Di abad 19
organisasi formal dari event moderen dimulai. Ini termasuk dengan
olahragareguler dan latihan di rezim sekolahan. Royal Millitary College di
Sandhurst mengklaimmenggunakan ini pertamakali di tahun 1812 dan 1825 tetapi
tanpa bukti nyata. Pertemuanyang paling tua diadakan di Shrewsbury, Shropshire
di 1840 oleh Royal ShrewsburySchool Hunt. Ada detail dari seri pertemuan tersebut
yang ditulis 60 tahun kemudian olehC.T Robinson dimana dia seorang murid disana
pada tahun 1838 sampai 1841. RoyalMilitary Academy dimana Woolwich
menyelenggarakan sebuah kompetisi yangdiorganisisr pada tahun 1849, tetapi seri
reguler pertama dari pertemuan digelar di Exeter College, Oxford dari
1850.
Atletik
moderen biasanya diorganisir sekitar lari 400m di trek di hampir semua even
yangada. Acara lapangan (melompat dan melempar) biasanya memakai tempat didalam
trek.Atletik termasuk didalam Olimpiade moderen di tahun 1896 dan membentuk
dasar-dasarnya kemudian Wanita pertamakali dibolehkan berpartisipasi di trek
dan lapangandalam event Olimpiade tahun 1928. Sebuah badan pengelola
internasional dibentuk,IAAF dibentuk tahun 1912. IAAF menyelenggarakan beberapa
kejuaraan dunia outdoor di tahun 1983. Ada beberapa pertandingan regional
seperti kejuaraan Eropa, Pan-American Games dan Commonwealth Games. Sebagai
tambahan ada sirkuit Liga Emas professional, diakumulasi dalam IAAF World
Athletics Final dan kejuaraan dalamruangan seperti World Indoor Championship.
Olahraga tersebut memiliki profil tinggiselama kejuaraan besar, khususnya
Olimpiade, tetapi yang lain kurang populer.AAU (Amateur Athletic Union) adalah
badan pengelola di Amerika Serikat sampairuntuh dibawah tekanan profesionalisme
pada akhir tahun 1970. Sebuah badan baru bernama The Athletic Congress
(TAC) dibentuk, dan akhirnya dinamai USA Track andField (USATF atau USA
T&F). Sebuah tambahan, organisasi dengan struktural yanglebih kecil, Road
Runner Club of America (RRCA) juga ada di USA untuk mempromosikan balap
jalanan. Di masa moderen, atlet sekarang bisa menerima uang dari balapan,
mengakhiri sebutan “amatirisme” yang ada seelumnya
Bab 1A.
Secara umum lomba lari yang biasa diadakan terbagi atas :
Lomba lari
jarak pendek (sprint), jarak menengah, jarak jauh, lari gawang, lari
sambung(estafet) dan lari 3000m steeple chace.
1. Lari
jarak pendek (jarak 100 - 400 m)
lari jarak
pendek (sprint) adalah jenis lari yang sejak dari start sampai finish
dilakukandengan kecepatan maksimal. Ketika start ada 3 cara yang bisa digunakan
dalam lari sprint: Start melayang (flying start), start berdiri (standing
start) dan Start berlutut (crouchingstart)
2. lari
jarak menengah (jarak 800 - 1500m)
Lari jarak
ini sejak start gerakan lebih relax dan tidak dilakukan lari secara
maksimalseperti lari sprint. Baru setelah mendekati finish gerakan lari mulai
dipercepatdisesuaikan dgn jarak yang masih akan ditempuh sblm garis finish.
3. lari
jarak jauh (3000m atau lebih)
Gerakan
lari dalam jarak jauh lebih relax dibanding lari jarak menengah,
dikarenakan jarak yang ditempuh cukup jauh, jarak langkah kaki relatif
lebih kecil, menyesuaikankecepatan lari dgn jarak yg ditempuh, harus pandai
menghemat tenaga, apabila berlari dilintasan maka pelari jarak jauh disarankan
untuk berlari dilintasan paling dalam, ketikaakan mendekati finish maka atlit
harus mengerahkan seluruh tenaganya dan berlaridengan kecepatan yang yang lebih
cepat dibanding pada putaran2 sebelumnya.
Sejarah Atletik
Atletik adalah event asli dari Olimpiade pertama ditahun 776 sebelum Masehi dimana satu-satunya event adalah perlombaan
lari atau stade Ada beberapa “Games” yang digelar selama era klasik
Eropa :
Panhellenik Games:
The Pythian Games (dimulai6 Sebelum Masehi)
digelar di Argolid setiap dua tahun.
The Isthmian Games (dimulai 523 Sebelum
Masehi) digelar di Isthmus dari Corinth setiap dua tahun.
The Roman Games – Berasal dari akar Yunani
murni, Roman Games memakai perlombaan lari dan melempar. Bukannya berlomba
kereta kuda dan bergulat seperti di Yunani, olahraga Etruscan memakai pertempuran
galiatoral, yang nuga sama-sama 527 Sebelum Masehi) digelar di Delphi tiap
empat tahun.
The Nemean Games (dimulai 51memakai
panggung.
Masyarakat lain menggemari kontes atletik,
seperti bangsa Kelt, Teutonik, dan Goth yang juga digemari orang Roma. Tetapi, olahraga ini sering dihubungkan
dengan pelatihan tempur. Di masa abad pertengahan anak seorang bangsawan akan
dilatih dalam berlari, bertarung dan bergulat dan tambahan berkuda, memanah dan
pelatihan senjata. Kontes antar rival dan sahabat sangat umum di arena resmi
maupun tidak resmi.
Di abad 19 organisasi formal dari event moderen dimulai. Ini termasuk
dengan olahraga reguler dan latihan di
rezim sekolahan. Royal Millitary College di Sandhurst mengklaim menggunakan ini
pertamakali di tahun 1812 dan 1825 tetapi tanpa bukti nyata. Pertemuan yang
paling tua diadakan di Shrewsbury, Shropshire di 1840 oleh
Royal Shrewsbury School Hunt. Ada detail dari seri pertemuan tersebut yang
ditulis 60 tahun kemudian oleh C.T Robinson dimana dia seorang murid disana
pada tahun 1838 sampai 1841. Royal Military Academy dimana Woolwich menyelenggarakan
sebuah kompetisi yang diorganisisr pada tahun 1849, tetapi seri reguler pertama
dari pertemuan digelar di Exeter College, Oxford dari 1850.
Atletik moderen biasanya diorganisir sekitar
lari 400m di trek di hampir semua even yang ada. Acara lapangan (melompat dan
melempar) biasanya memakai tempat didalam trek. Atletik termasuk didalam
Olimpiade moderen di tahun 1896 dan membentuk dasar-dasarnya kemudian Wanita
pertamakali dibolehkan berpartisipasi di trek dan lapangan dalam event
Olimpiade tahun 1928. Sebuah badan pengelola internasional dibentuk, IAAF dibentuk tahun 1912. IAAF menyelenggarakan
beberapa kejuaraan dunia outdoor di tahun 1983. Ada beberapa pertandingan
regional seperti kejuaraan Eropa, Pan-American Games dan Commonwealth Games.
Sebagai tambahan ada sirkuit Liga Emas professional, diakumulasi dalam IAAF
World Athletics Final dan kejuaraan dalam ruangan seperti World Indoor
Championship. Olahraga tersebut memiliki profil tinggi selama kejuaraan besar,
khususnya Olimpiade, tetapi yang lain kurang populer.
AAU (Amateur Athletic Union) adalah badan
pengelola di Amerika Serikat sampai runtuh dibawah tekanan profesionalisme pada
akhir tahun 1970. Sebuah badan baru bernama
The Athletic Congress (TAC) dibentuk, dan akhirnya dinamai USA Track and Field
(USATF atau USA T&F). Sebuah tambahan, organisasi dengan struktural yang
lebih kecil, Road Runner Club of America (RRCA) juga ada di USA untuk
mempromosikan balap jalanan. Di masa moderen, atlet sekarang bisa menerima uang
dari balapan, mengakhiri sebutan “amatirisme” yang ada seelumnya.
Sejarah perkembangan atletik dari jaman ke
jaman
Istilah “Atletik” berasal dari kata Yunani
“Atlon” yang berarti “Berlomba” atau “Bertanding”. Kita dapat menjumpainya
dalam kata “Pentatlon” yang terdiri dari kata “Penta” yang berarti “lima” atau
panca dan “Athlon” yang berarti “Lomba”. Arti selengkapnya adalah pancalomba
atau perlombaan yang terdiri dari lima nomor. Demikian juga dalam kata
“Declathon” yang terdiri dari kata “deca” yang berarti “sepuluh / dasa” dan
“athlon” yang berarti “lomba”.
Istilah atletik ini juga dapat kita jumpai
dalam berbagai bahasa antara lain dalam Bahasa Inggris “athletic”, dalam Bahasa
Perancis “athletique”, dalam Bahasa Belanda “athletiek”, dalam Bahasa Jerman
“athletik”. Kalau kita mengatakan perlombaan athletic, pengertiannya adalah
mengikuti perlombaan jalan cepat, lari, lompat, dan lempar yang di dalam Bahasa
Inggris digunakan istilah “Track and Field”, atau kalau kita terjemahkan dalam
Bahasa Indonesia adalah perlombaan yang dilakukan di lapangan (field) atau
dalam Bahasa Jerman “Leicht athletic”. Istilah “athletic” dlam Bahasa Inggris
dan “athletik” dalam Bahasa Jerman mempunyai pengertian yang lebih luas
meliputi berbagai cabang olahraga yang bersifat perlombaan atau pertandingan
termasuk: renang, bola basket, tennis, sepakbola, senam, dan lain-lain.
Untuk dapat memahami pengertian tentang
atletik, tidaklah lengkap kalau kita tidak mengetahui sejarah atau riwayat
istilah atletik dan perkembangannyasebagai suatu cabang olahraga mulai jaman
purba sampai jaman modern ini. Memahami sejarah tidak hanya sekedar untuk
pengetahuan, karena dengan mengetahui kejadian-kejadian masa lampau kita juga dapat mengambil hikmah dalam
menentukan langkah-langkah yang akan datang.
Mengapa
atletik disebut sebagai olahraga yang tertua?
Pertanyaan
diatas dapat dijawab dengan membaca sejarah perkembangan atletik di bawah ini.
SEJARAH
ATLETIK
Atletik
pada jaman purba sebenarnya mempunyai gerakan dasar seperti lompat dan lempar
yang telah dikenal oleh bangsa-bangsa primitif pada jaman pra sejarah. Bahkan
dapat dikatakan, sejak adanya manusia, gerakan-gerakan itu telah dikenal.
Jika
kita melakukan atletik dengan tujuan mencapai prestasi pada jaman modern ini,
maka lain halnya dengan bangsa primitif pada jaman pra sejarah. Mereka
melakukan gerakan-gerakan jalan, lari, lompat, dan lempar semata-mata untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya:
- Mencari makan,
- Mempertahankan diri dari serangan-serangan biatang buas,
- Mengamankan diri terhadap keganasan alam (banjir, gempa bumi, letusan gunung berapi, dan lain-lain.
Meskipun
gerakan-gerakan dasar ini telah dikenal sejak adanya manusia, tetapi perlombaan
atletik yang telah dilaksanakan dalam catatan sejarah, baru terjadi pada jaman
purba, sekitar 1000 tahun sebelum masehi.
Hal
ini dapat diketahui dari buku-buku yang dikarang oleh pujangga Yunani, Homeros.
Homeros behasil mengumpulkan cerita-cerita mythos dan legenda-legenda dari
bangsa Yunani purba dan membukukannya. Dalam bukunya yang berjudul “Hiad”, pada
bab 23 Homeros menceritakan dengan sangat terperinci tentang rangkaian
perlombaan yang diselenggarakan sebagai penghormatan dalam upacara pemakaman
jenazah Patroclus seorang sahabat karib dari Achilles.
Di
bawah ini dikutipkan cerita dari buku Homeros yang berjudul “ILLIAD”.
Setelah
upacara-upacara keagamaan yang dipersembahkan kepada dewa agung Sens dan
dewa-dewa lainnya selesai, tibalah pada rangkaian perlombaan-perlombaan yang
dinilai dengan lomba kereta berkuda. Lima orang peserta maju dan memasang kuda
di depan kereta masing-masing, setelah itu melajukan kereta tersebut dengan
mencambuk kuda, lalu terjadilah perebutan posisi depan. Setelah lomba kereta
itu selesai, dilanjutkan dengan adu tinju sebagai lomba yang ketiga dalam
pertandingan gulat. Odyssens seorang pegulat yang licin dan penuh tipu
muslihat. Pegulat yang mempunyai daya yang indah dihadapkan dengan pegulat yang
memiliki berat badan yang besar, yang hanya mengandalkan kekutan otot saja.
Setelah
selesai mengadakan pertandingan, Odyssens berdoa dalam hatinya terhadap Dewi
ATHENE dan dikabulkan, sehingga mereka memenangkan pertandingan itu. Sebagai
penutup dari rangkaian perlombaan ini dilakukan suatu lomba lempar lembing.
Yang keluar sebagai pemenang adalah Agamenon yang ternyata tidak ada
tandingannya.
Demikian
kutipan dari buku karangan Homeros yang berjudul “ILLIAD”. Bisa ditarik
kesimpulan bahwa Yunani purba telah menyelenggarakan PERLOMBAAN ATLETIK. Dari
kesimpulan di atas kita sudah bisa menjawab pertanyaan mengapa atletik
disebut sebagai olahraga yang tertua.
PERINCIAN
NOMOR-NOMOR ATLETIK
Pada
perkembangannya, atletik dibagi dalam 4 nomor pokok, yaitu:
- nomor lari
- nomor lompat
- nomor lempar
- nomor jalan
A
Nomor lari
Nomor
lari dibagi 3 bagian, yaitu lari jarak pendek, menengah, dan jauh.
ü
Nomor-nomor lari jarak pendek
100
m, 200 m, 400 m, 110 m gawang, 100 m gawang, 400 m gawang, 4 x 100 m, 4 x 400
m.
ü
Nomor-nomor lari jarak menengah
800
m, 1500 m, 3000 m, 3000 m steeplechase.
ü
Nomor-nomor lari jarak jauh
5000
m, 10.000 m, 42,195 m (marathon).
B
Nomor-nomor lompat
Lompat
jauh, lompat tinggi, lompat jangkit, dan lompat tinggi galah.
C
Nomor-nomor lempar
Lempar
cakram, lempar lembing, tolak peluru, lontar martil.
D
Nomor-nomor jalan cepat
5
km, 10 km, 20 km, dan 50 km.
TOLAK
PELURU
Tolak
peluru diadakan sebagai nomor terpisah untuk putra dan putrid dan juga sebagai
bagian dari dasalomba dan saptalomba. Selama bertahun-tahun nomor ini telah
didominasi oleh atlet yang bertubuh besar dan kuat.
Kemajuan
terbesar dalam teknik tolak peluru terjadi pada tahun 1950, ketika Parry
O’Brien memulai tolakannya menghadap bagian belakang ring. Metode ini yang
kemudian dikenal sebagai teknik O’Brien atau lebih dikenal dengan teknik
meluncur, yang digunakan oleh mayoritas atlet tolak peluru.
Teknik
yang mendapat popularitas adalah teknik berputar, yang menggunakan putaran
seperti lempar cakram melintasi ring tolak peluru, bukan bergerak ke belakang
atau meluncur yang mencirikan teknik O’Brien. Kedua teknik ini sama-sama
mencapai keberhasilan.
Teknik
berputar lebih sulit untuk dikuasai daripada teknik meluncur karena teknik ini
harus dilakukan dalam batasan ring tolak peluru (dengan diameter 2.135 meter
atau 7 kaki) dan karena gerakan berputar membuat control peluru menjadi lebih
sulit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar